Kiki Malika Primadani
Let's Around The World
Selasa, 21 April 2015
KEBANJIRAN INFORMASI
KEBANJIRAN INFORMASI
Dahulu semua orang mengharapkan teknologi canggih untuk
meringankan tugas manusia sehingga seseorang dapat menikmati waktu senggang dan
quality time dengan keluarga..
Namun saat ini teknologi telah berhasil menciptakan alat –
alat yang mampu memudahkan kerja manusia, seharusnya orang memiliki banyak
waktu senggang dibanding dahulu, namun kenyataannya teknologi telah menuntut
pribadi – pribadi sekarang untuk lebih bekerja keras untuk mendapatkan
keberhasilan yang maksimal.
Bandingkan saja...
Dahulu untuk mendapatkan informasi begitu sulit dibandingkan
dengan sekarang, tetapi semangat membaca dan belajar begitu tinggi. Namun,
sekarang dengan kecanggihan teknologi yang ada, internet salah satu hasilnya
seseorang diberikan kemudahan untuk mengakses dan mendapatkan informasi
semaunya. Bahkan dengan membludaknya informasi yang bisa diakses secara mudah,
tidak dipungkiri membuat mindset membaca buku hilang. Orang lebih memilih
proses instan, tinggal klik dan search semuanya telah keluar jawaban
yang kita cari. Walaupun begitu, dengan kemudahan – kemudahan ini kita bisa
berbagi semua informasi walaupun belum tentu semuanya benar. Sehingga tidak
dipungkiri kita akan adanya rasa kebingungan dengan informasi yang di dapat sepenggal
– sepenggal dari internet dan tentunya minat kita untuk membaca buku cenderung
berkurang. Karena kita telah ketergantungan dengan internet, apalagi dengan
semakin bertambah canggihnya gadget dengan aplikasi – aplikasi yang tersedia
tentu sangat memudahkan manusia. Semisal, dari beberapa mahasiswa yang
diwawancarai, ternyata mahasiwa sekarang cenderung lebih memilih untuk
mendapatkan jawaban tugas dari dosen dengan spontan mengklik di google dan
jawabannya langsung ada. Mereka lebih suka yang instan dan tidak suka pergi ke
perpustakaan atau toko buku untuk sekedar membaca. Jadi tak heran sekarang penghuni
bangsa ini terutama kaum pelajar lebih ketergantungan dengan internet dari pada
harus ribet ribet pergi keperpustakaan.
Minggu, 02 November 2014
"Sedikit Tentangku"
Di balik namaku itu
terkandung arti... Kiki berasal dari
kata hakiki yang artinya jelas dan pasti, Malika dari salah satu diantara 99 nama
Allah “Malikal Mulki” Malika = Ratu atau Penguasa, sedangkan Primadani berarti selalu
menjadi yang pertama yang selalu diidolakan. Tau lah itu sih kata ayah
ibuku...Aku sebagai anak tinggal mengAmini saja..
Aku anak tunggal yang lahir di Probolinggo, 25 Februari
1993, kamis Legi, 3 Ramadhan 1415 H. Beda tempat dan komunitas beda pula
panggilannya... Ada yang memangil Kiki, Cici, Lika, Malika, Mal...Yah itulah sebagian
keindahan dari namaku yang manis...puji salah satu Prof di kampusku,hiiii
Aku suka bgt yang namanya traveling, apalagi nuansanya back
to Nature... hmmmm serasa tenang dengan mengagumi betapa kebesaran Tuhan. Semakin
aku tau banyak tempat dan pengalaman, aku semakin merasa kecil dimata Tuhan
yang terus menggerakkan batinku tuk selalu beribadah kepadaNya. Aku juga suka
dunia Fotografi,Hunting Foto, di Foto, Editing Foto, Tulis menulis, melihat &
memahami Keanekaragaman Kehidupan, suku etnik, ras, Cultural Herritage, serta kehidupan
Sosial Masyarakat.
Aku tuh orangnya simple aja dan apaadanya..heee, gak suka
pilih pilih teman menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda. Tapi
perlu diketahui sodara, aku merupakan penggemar buah – buahan lo,, buah apa
saja aku suka and kalau gak makan buah sehari aja rasanya gmn gituu... (hee alay).
Trus aku gk suka snack, biskuit, roti dan sejenisnya,,, mungkin makan 1 or 2
udah enek. Entahlah dari kecil sampai sekarang tetap aja gak berubah penggemar
FRUIT..
Setelah lulus S1 Sastra inggris di UIN Sunan Ampel Surabaya,
aku langsung melanjutkan S2 ku di Kajian Sastra dan Budaya Universitas
Airlangga. Dengan penuh keajaiban menurutku, Sebelum wisuda S1 aku telah kuliah
S2.. padahal teman teman seangkatanku belum bisa langsung s2,Alhamdulillah itu
yang patut aku syukuri.. Moga nanti cita – cita yang aku inginkan terkabul and
bisa membanggakan ke-2 orangtuaku dan orang orang disekelilingku..
Entah kenapa aku juga suka dunia politik, aku berusaha
mengamati politik yang terjadi dan aku suka. Sebagian besar orang membenci and
gak mau tau dunia politik, acuh,, dulu aku juga seperti itu,, tapi jika aku tidak
tau dunia politik aku tentu tidak bisa membantu mensejahterakan rakyat
Indonesia kelak, maklum saja buta harga beras, gula, BBM dan lain lain. Padahal
itu semua terjadi karena imbas proses politik yang terjadi... Mungkin ini
pendapatku sih,,, kalau ada yang beda pandangan yah gak pa2...heeee
Eitz,, yang aneh aku juga suka musik asli Indonesia, Coba
tebak??? Aku suka apa??? dangdut Koplo... heee J
Salah satu musik yang aku sukai yah dangdut koplo, Sometimes, ma temen temen
diketawain, masa iyah kamu suka dangdut??? Maklumlah dangdut kan identik dengan
artis pantura bermodal goyangan sexi.. tp aku mah suka lagunya bikin happy aja
dengan hentakan gendangnya,,khas banget.. xixixixiiiii
Selain musik,, aku
juga suka anak kecilll.... lucu and ngegemesin bgt.. entah kenapa,, anak kecil
selalu akrab denganku, aku sering gendong sepupuku hingga tertidur,, ibunya
nyariin mesti dikamarku. Tapi kalau sama bianatang aku biasa aja,, dibilang gak
suka sih enggak juga,, dibilang suka sih enggak... tapi aku gak pernah punya
piaraan binatang..heeee
Eh iyah aku kan sekarang umurnya 21,setidaknya aku punya
planing ini maksimal 23 nikah,,haaaa. Kenapa coba aku ingin nikah muda.. ???soalnya
menurutku sih, kalau aku nikah muda nanti aku gak terlalu tua ini selisihnya
dengan anakku, misalnya nih perhitungan matematikanya,, misalnya anakku usianya
20 th,, aku nanti usianya 43-44 tahun,,jadi gak terlalu tua kan untuk membantu
anakku mewujudkan cita citanya. Aku masih kuat membantu suamiku menambah
finansial keluargaku demi pendidikan anak anak kelak, Selain itu aku masih cukup
cantik keriput belum banyak keluar,,heeee. Sebaliknya Jika aku menikah usia tua,
anakku usia 25 tahun aku udah tua usia diatas 50an,,, tua bukan??? aku kan masih
ingin kuat gendong cucu,cicit juga.. hiiii
Tapi yah semuanya atas ijin Allah, manusia berencana Allah lah
penentunya...Tapi sebagai manusia wajib kita mempunyai planing bukan...
Btw, ngomong soal jodoh dan nikah??? emangnya sudah ada pacar??? PD amat sih ni anak... heeee
Aku gak nyari pacar lagi tapi aku nyari suamiii..... hiiiiiiii Kalau soal Cinta... yah ceritanya hanya untuk aku dan suamiku saja yang tau ntar... Yang pasti intinya, Allah itu kadang mengirimkan seseorang
yang belum tepat sebelum mengirim orang yang tepat tuk mendampingi kita selamanya. Tapi dengan Cinta kita bisa
belajar mendewasakan diri, menata hati, menegarkan jiwa,,, Intinya gak ada yang
sia –sia dalam hidup.. harus kita ambil positifnya tuk melangkah kedepan,,,,
Allah semoga menyertai kita,, Semangat,,,heeee
Sahabat Kecilku,,,
Seketika, aku teringat dengan sahabat kecilku dari SD Sobat Kecil “Socil” aku memnggilnya, dia teman perempuanku yang cukup pintar dan tinggi semampai, tapi keluarganya kurang membuka mata dengan dunia pendidikan. Yah, dia sahabat karibku yang mengerti aku sedari kecil sampai saat ini... tapi sekrang dia sudah menikah dan punya 1 anak, kemarin sepulang dari Surabaya kusempatkan menjenguk putrinya.. Ceritanya begini sodara,,
1) Aku dan dia seangkatan teman SD terus pas
setelah uas kelas 6 kita kan rekreasi, tetapi sayngnya keluarga Socilku itu
melarang socil ikut rekreasi ke Malang, padahal dr segi finansial yah cukup
banget, Socil cerita sedih kepadaku..aku
support dia, dia harus ikut kan Socil udah sisakan uang jajan buat nabung
rekreasi, masak gak ikut???? Akhirnya aku sok berani bilang sama bapak socil
kalau socil di ikutkan saja om, kan gratis gtu aku bilang padahal yah hasil tabungan sembunyi2 nya... Aku dan Socil
memaksa ortunya,, maklum sahabat karib gk mau terpisah... Yah akhirnya socil
diijinkan juga walau tanpa nerima uang jajan , Yeah pokonya diijini,, and semua
makanan dan bekalku yang diberi ibuku,,aku putuskan buat dimakan berdua dengan
socil..dibagi kasian dia gk bawa apa2....
2) Pas kita lulus SD bareng Socil
dilarang untuk melanjutkan ke salah satu SMPN favorit ditempatku, dia disuruh
mondok salaf, tapi Socil gak mau,,Socil memaksa kepada ayahnya untuk sekolah
tapi malah gak dihiraukan,hingga akhirnya aku ikut tes masuk k SMPN itu and Socil
menemaniku tes tapi dia gak ikut daftar sekolah dia hanya mengantarku.. Di lain
sisi Aku senang ketika mendapat urutan 4 terbaik diterima SMPku, tapi aku sedih
juga temanku gak sekolah. Bukan karena gak punya biaya tapi karena kolotnya
mindset orangtua. Aku berangkat sekolah naik sepeda ontel mengenakan seragam putih
biru , Socil selalu menunggu ku di pos kamling yang selalu ku lewati menuju
SMPN ku. Saat bertemu denganku, Socil tiba tiba menangis melihatku,, dia memelukku
sambil kudengar suara tangisannya bahwa ingin sekali mengenakan seragam biru
putih sepertiku,,, akupun ikut menangis sedih melihat nasib sahabatku yang
kurang beruntung. Berjalannya waktu, aku sedih melihat Socil gak sekolah sedang
aku sekolah, kita terpisah,,, padahal Socil ingin sekali sekolah, dan untuk
sedikit mengurangi kesedihannya tiap malam sepulang mengaji disurau aku dan
Socil belajar bareng, dia aku ajarin ilmu pelajaran yang tadi diberikan ibu
bapak guru di SMP. Socil seneng banget aku bisa berbagi ilmu dengannya...
3) Saat 2005 aku SMPN baru naik kelas 2 ada
program pemerintah SBY wajib belajar 9
tahun, langsung aku kabari Socil bahwa ada sekolah gratis. Socil senang sekali
nebayangin bisa sekolah lagi,tapi saat ingat orangtuanya lagi lagi Socil putus
asa. Akhirnya, aku yang sok gdhe menghadap orangtua Socil menceritakan sekolah
gratis dan memohon mengijinkan Socil sekolah lg,, tapi orangtuanya tetap tidak
mau mengijinkan Socil, akhirnya pendaftaran murid baru di SMP ku pun ditutup.
Tiba – tiba Socil kerumah bahwa dia telah membujuk dan meyakinkan orangtuanya ,
sehingga dia diijinkan sekolah lagi... ups tapi sayang SMP ku telah ditutup
pendaftarannya maklum saja SMP favorit banyak peminatnya. Tak ada jalan lain,
daripada tak sekolah akhirnya aku dan Socil mengayu sepeda ke MTSN di tempatku
berharap pendaftarannya belum ditutup. Alhasil yah sesuai harapan, aku membantu
Socil buat lengkapi persyaratan masuk,, and Alhasil Socil keterima di MTS
tersebut,, yah walau gak se sekolah lagi yang penting Socil bisa sekolah juga
meski dia sekarang jadi adik kelasku.Alhamdullillah
4) Lulus SMP Aku melanjutkan
ke SMA yang sama dengan nama almamater SMP ku. Socil kelas 3 SMP yang persiapan
mau UNAS aku selalu berbagi ilmu, cerita, hobbi nari ma Sahabatku ini.Lagi lagi
setelah lulus SMP Socil tidak boleh melanjutkan ke tingkat lebih tinggi.
Padahal Socil menerima brosur SMA ku, peluang didepan mata dan harapan bisa se-sekolah
lagi hangus begitu saja. Yah, Socil disuruh masuk pesantren, tapi aku beri
pandangan Socil, aku bilang, kalau ortu kamu ingin kamu masuk pesantren itu gak
pa2,,baik buat anak perempuan juga,asalkan kalau bisa kamu mondok sambil
sekolah umum, jadi kamu bisa membawa ke-2 ilmu umum dan agama sekaligus. Orangtuaku
sebenarnya juga menginginkan aku masuk pesantren seperti sepupuku yang lain di
Tambak beras Jombang.Eitz,, tapi aku belum mau, aku masuk sekolah umum saja
jadi ortuku gak maksa aku. Socil mengiyahkan saranku dan berhasil menyakinkan
orantuanya. Alhasil Socil di Sekolah sambil Nyantri sedang aku tetep di
Probolinggo.Kita jarang bertemu lagi karena Socil setahun boleh pulang maksimal
4 x.
5) Setelah aku lulus SMA aku
merantau ke Surabaya, kuliah disalah satu PTN IAIN Sunan Ampel Surabaya yang
sekarang menjadi UIN Surabaya. Satu tahun aku di Sby, Socil menghubungiku, dia
telah lulus SMA dan berniat mengejar cita cita kecilnya yang ingin jadi POLWAN.
Aku mendukungnya, walau ada yang berfikiran kalau jadi polwan otomatis harus
buka kerudung,,, tapi sekarang polwan ada ko yang bisa pake kerudung, Apalgi
ditempatku belum ada yang jadi POLWAn,, Aku bilang,, kamu harus tunjukkan bahwa
perempuan juga bisa mandiri jd orang hebat, apalagi km tinggi semampai, fisik
kuat, “aku sih setuju aja kamu jadi apapun yang penting kamu bertakwa,,,jangankan
jadi Polwan, jadi Artis_pun asal bertakwa kamu aku dukung” nasehatku sok
bergaya dewasa. Kebetulan juga kampusku,
depannya POLDA, and aku punya kenalan disitu informasi tentang pendaftaran dan
persyaratan aku terus share ke Socil. Alhasil... Socil daftar juga jd POLWAN
sembunyi sembunyi karena dia takut orangtuanya tak setuju. Padahal itu cita-cita
yang dia inginkan dari dulu... Setelah tes tahap 1 dan 2 lulus eh tahap ke-3 orangtuanya lagi lagi
menghalangi keinginannya. Socil gak meneruskan,Socil dinikahkan...and Socil
agak memberontak kepada Orangtuanya, ANd
Aku
berpesan pada Socil, mungkin ini nasib kamu Cil,, and mungkin ini juga yang
terbaik buat kamu, Ingat gak ada orangtua yang ingin anaknya sengsara dan
celaka. Kamu gak boleh melawan and memberontak ke kedua orangtua mu,, mungkin ada
hal lain yang lebih indah buat kamu nanti...Socil sedih tapi berusaha
ikhlas..kita jarang bertemu karena Socil ikut suaminya
6) Beberapa bulan yanhg lalu..
Aku datang dari Surabaya tuk menjenguk Socil yang baru melahirkan anak
pertamanya pas Idul Fitri 1435 H
kemarin, anaknya perempuan namanya “Zahira Fitria Hasanah”, aku sedikit celoteh guyonan
ma Socil... “cil iling dirimu pas cilik, mungkin Zahira nanti akan melanjutkan
cita cita mu yang tertunda, wujudkan impiannya Cil beri dia pendidikan yang
layak cil, Ojo Kardiman “ Kareppa Dibbik Man Menyaman” artinya “Semaunya and
seenaknya aja”.. tugas Orangtua Melahirkan, Memberi Pendidikan, dan Menikahkan,,,
sebagai Orangtua beri dia(Zahira) kebebasan akan pilihan hidupnya tuk meraih
cita – cita,, tapi jangan lupa kita mengontrol dan membimbingnya agar tidak
salah jalan, ujarku empat mata... Eh tiba2 Socil nangis terharu memelukku..moga
kamu kelak mendapat suami yang soleh dan berilmu manfaat,sabar, serta tanggungjawab yang intinya TERbaik Menurut
Allah, Orangtua dan Kamu sendiri sahabat..amiiiiinnnn
Eh udah2 ini edisi jenguk bayi apa reonian
sih,,malu tuh ma Zahira,,haaaaaaa J
Jumat, 31 Oktober 2014
Cukup MENUNGGU
Aku Tak Tau Kenapa Kita Bertemu..
Saat Pertama Mataku Melihatmu,,Ku berfikir
Mungkin Itukah takdir Tuhan Yang Menjawab Doa - doaku..??
Engkau Datang Dengan Membawa Sejuta Harapan Yang Kuinginkan..
Seolah Memberi Tahu Bahwa Kau Tercipta Untukku
Tapi Sayang Harapan Itu Hampa..
Kau Datang Saat ku Butuh Sandaran Hati
Kau Membuatku Jatuh Cinta Lagi
Tapi Sayang Cinta iTu hanya Cinta Dalam Hati
Yang Tak Pernah Sanggup Kuungkap
Kau Bagaikan Dokter yang Memberiku Air Saat Kudahaga Dalam Cinta
Kau Bagaikan Dokter Cinta Penyembuh Luka Ku
Tapi Sayang Air itu Semu..
Kau Bagaikan Angin Yang Sejukkan Jiwa Ragaku
Ku Bertanya Pada malam " Apakah Kamu Juga Memiliki Perasaan Sama Sepertiku??"
Angin Berlalupun, Tak Memberi Jawaban..
Cinta Sejati Itu Ketika Hatimu & Pikiranmu
Mengatakan Hal Yang Sama DenganKu
Tapi Sampai Detik Ini, Aku Tak Tau Perasaanmu,,
Kamupun Tak Pernah Berusaha Mendekatiku..
Ah, Sudahlah Mungkin Aku Saja Yang Terlalu Mengharapkanmu
Tapi Kamu TIDAK...
Saat Pertama Mataku Melihatmu,,Ku berfikir
Mungkin Itukah takdir Tuhan Yang Menjawab Doa - doaku..??
Engkau Datang Dengan Membawa Sejuta Harapan Yang Kuinginkan..
Seolah Memberi Tahu Bahwa Kau Tercipta Untukku
Tapi Sayang Harapan Itu Hampa..
Kau Datang Saat ku Butuh Sandaran Hati
Kau Membuatku Jatuh Cinta Lagi
Tapi Sayang Cinta iTu hanya Cinta Dalam Hati
Yang Tak Pernah Sanggup Kuungkap
Kau Bagaikan Dokter yang Memberiku Air Saat Kudahaga Dalam Cinta
Kau Bagaikan Dokter Cinta Penyembuh Luka Ku
Tapi Sayang Air itu Semu..
Kau Bagaikan Angin Yang Sejukkan Jiwa Ragaku
Ku Bertanya Pada malam " Apakah Kamu Juga Memiliki Perasaan Sama Sepertiku??"
Angin Berlalupun, Tak Memberi Jawaban..
Cinta Sejati Itu Ketika Hatimu & Pikiranmu
Mengatakan Hal Yang Sama DenganKu
Tapi Sampai Detik Ini, Aku Tak Tau Perasaanmu,,
Kamupun Tak Pernah Berusaha Mendekatiku..
Ah, Sudahlah Mungkin Aku Saja Yang Terlalu Mengharapkanmu
Tapi Kamu TIDAK...
Minggu, 26 Oktober 2014
Cerpen Anak Muda
Pagi
yang mendung, terlihat gadis cantik jelita yang bernama Riry berjalan kaki
menyusuri sungai sambil membawa sepucuk kertas yang bertuliskan “Katamu Aku cengeng, manja, cemburuan dan katamu
pula aku gadis yang suka mengeluh”. Lalu dilipatnya kertas itu sampai
menjadi miniatur berbentuk perahu sambil berkata “itu tidak benar....!!!”
Setelah
itu Riry menghampiri batu besar di tepian sungai yang arusnya lumayan deras
lalu dia duduk di atasnya dengan lamunan akan suatu hal yang sangat menusuk dan
mencabik – cabik batinnya. Wajahnya yang terlihat murung dan meneteskan air
mata di pelupuk pipinya menandakan kesedihan yang teramat dalam terpaut di
mimik wajahnya. Serasa ingin berteriak keras akan kegundahan hatinya.
Hujan pun
mulai menetes dengan derasnya, Riry tetap saja duduk di atas batu dengan
mengingat kata – kata yang sangat menusuk batin yang terlukis indah di ingatan
Riry. Hal itu membuat Riry berfikir keras hingga menangis tersedu – sedu.
Kenapa laki – laki yang selama ini diharapkan Riry untuk menemaninya berbagi
keluh kesah akan kesedihan dan kebahagiaan
menganggapnya suka mengeluh, dan terlebih lagi tak terpikirkan sedikitpun bagi
Riry dia akan memberikan teguran keras
seperti itu.
Fikiran
curiga, tak percaya dan menganggap semua laki – laki sama penghianatnya muncul
dibenak Riry. Riry sedih dan tak tahu mengapa laki – laki malaikat penuntun
hatinya selama ini berubah seperti ini.
Roy,
itulah sebutan bagi laki – laki itu. Riry menganggap Roy adalah laki – laki
yang tepat untuknya, lembut dan bersahaja dari pada lainnya. Lelaki yang semula
bisa mengemong, perhatian, selalu
mengingatkan solat, makan, melindungi dan menemani Riry kala suka duka. Drastis
berubah menjadi pendiem, cuek, dan menjauhi Riry tanpa alasan yang jelas dan
terlebih lagi dia bilang Riry gadis cengeng dan suka mengeluh. Itu tamparan
keras buat Riry yang serasa di sayat – sayat perasaannya.
Wajar
Riry cerita ma Mas Roy, hanya mas Roy yang Riry percaya selama ini, dengan
nasihatnya, dengan pemikirannya yang dewasa. Tapi... Kenapa Mas Roy berubah
gini terhadap Riry, Riry tak menyangka kalau curhatnya dulu hanya dianggap
wanita yang lemah, sedikit – sedikit mengeluh, padahal Riry hanya butuh teman
berbagi, Riry hanya ingin berharap ada seseorang yang bisa mengerti Riry bukan
untuk dikasihani seperti ini.
“Riry
bukan gadis cengeng, Riry juga gak mau dibilang suka mengeluh” teriaknya sambil meremas – remas secarik kertas
berbentuk perahu itu. Tiba –tiba nafasnya sesak dan Riry pun jatuh terkapar
dipinggir sungai.
Tiba –
tiba datang seorang pria bernama Yusuf yang tak lain adalah kakak sepupu Riry.
Segera dibawanya Riry kerumah sakit terdekat. Setiba di rumah sakit Riry cepat
ditangani dokter, kondisinya kritis, Riry bernapas dengan bantuan oksigen,
berulang kali detak jantungnya melemah. Hal ini membuat semua keluarganya sedih
dan kebingungan atas kondisinya
Memang
setelah orangtua Riry kecelakaan dua bulan yang lalu, kejadian itu membuat Riry
shock berat dan trauma, dia sering kaget kalau ada sesuatu yang mengejutkannya.
Riry yang semula di manja, apapun kebutuhannya selalu dituruti oleh kedua
orangtuanya, selain itu, Riry juga jarang mengerjakan pekerjaan rumah yang
berat – berat, maklum Riry anak tunggal dan sangat dimanja oleh orangtuanya.
Namun,
setelah kecelakaan itu kehidupan Riry berubah, dia harus merawat kedua orang
tuanya, mengerjakan segala urusan rumah, dan tak ada lagi waktu bermain dan berkumpul
dengan teman – temannya. Aktivitas organisasi di kampusnya di tinggalkan,
kegiatan kewirausahaan bersama teman – temannya pun dihentikan, bergabung
dengan komunitasnya untuk sekedar bermain pun sudah tak dilakukannya lagi. Yang ada dalam benak Riry hanya bagaimana
caranya orangtuanya bisa kembali normal, maklum setelah kecelakaan itu hutang
keluarga Riry dimana – mana, karena harus memenuhi biaya operasi, kontrol,
serta beli obat. Di tambah lagi ayah Riry yang menjadi tulang punggung keluarga
juga sakit, jadi gak bisa bekerja seperti semula.
Meski
demikian Riry ikhlas melakukan semuanya, dengan kondisi yang demikian menuntut
Riry siap menjalani hidup sebagai kepala
keluarga. Riry yang sekarang telah berubah menjadi sosok pribadi yang dewasa.
Setiap pagi Riry harus kuliah yang pada saat ini masih menempuh semester lima
sedangkan sorenya sampai larut malam Riry harus kerja untuk mendapatkan uang
buat pengobatan orangtuanya.
Namun
dia selalu bersyukur pada Sang Kholik, dan berterima kasih kepada Allah telah
memberikan kesempatan baginya untuk
merawat kedua orangtuanya. Bayangkan saja, tiap hari Riry selalu merawat kedua
orangtuanya yang berbaring lemah di atas ranjang, sedang Riry harus tidur di
bawah, dan sesekali dia harus bangun malam jikalau orangtuanya butuh sesuatu.
Pada
saat itu, Riry dekat dengan Roy, dia selalu curhat akan keseharianya. Roy
selalu dan selalu memberikan semangat pada Riry. Akhirnya Riry pun jatuh hati
pada Roy, dia inspirasi bagi Riry. Masukan dan saran yang Roy berikan buat Riry
menjadikan Riry semakin tegar menjalani ujian hidup.
Namun,
tak tahu kenapa sikap Roy yang semula sayang terhadap Riry, perhatian dan
selalu menemani Riry saat suka maupun duka berubah seratus delapan puluh
derajat. Roy berubah menjadi tak peduli, bicara dengan nada sedikit membentak, dan
parahnya lagi Roy memberikan sindiran pedas pada Riry. Saat Riry mencoba
menghubungi, Roy selalu bilang sibuk lagi ada acara, tidak ada sinyal dan berbagai
alasan lainnya.
Riry
mengerti sekarang Roy mendapat tugas KKN (kuliah Kerja nyata) di salah satu
kota di Jawa Timur. Maklum dia mahasiswa ekonomi bisnis semester akhir. Namun,
gak seperti biasanya Roy bersikap demikian, biasanya dia selalu menyempatkan
diri untuk memberi kabar pada Riry walau sekedar SMS. Tapi sekarang tak ada
sekalipun terdengar dering handphone Riry kalau belum Riry dulu yang SMS Roy.
“Ya Allah, ada apa dengannya?
Adakah sikap ku yang salah padanya? Aku janji akan merubah sikap, Riry akan
buktikan sama semuanya, meski Riry anak tunggal Riry bukan anak yang manja,
Riry bisa mandiri” Tangis Riry dalam doanya...
Tiga
hari berlalu, kondisi Riry mulai membaik, dia sudah lepas dari alat bantu Oksigen,
dengan penuh kasih sayang orangtua, saudara dan kakak – kakak Riry menunggunya
di ruang Bougenvile tempat Riry dirawat. Sehingga dokterpun menyararankan kalau
Riry bisa rawat jalan dirumah.
“Gimana kondisi Riry, Dok?”
tanya Yusuf
“ Asma Riry hanya kambuh saja,
Riry gak boleh berfikir keras dan jangan sampai ujan – ujanan lagi, sekarang
kondisinya sudah baikkan, dan boleh dibawa pulang” jawab Dokter Andre
“Terimakasih dok” sahut Yusuf
lagi
Setelah
keluar dari rumah sakit, kondisi Riry pun mulai pulih kembali, dan Riry
mengetahui kalau Roy berubah karena dia mendapat beasiswa ke negeri Cina untuk
melanjutkan S2 nya selama dua tahun, Roy gak mau Riry bergantung padanya,maklum
selama ini Riry selalu menangis akan masalah yang di hadapinya, Roy ingin
melihat Riry jadi wanita yang tegar, gak manja, tak mudah mengeluh akan
sesuatu, mandiri dan bisa menjadi kebanggaan ke-dua orangtuanya.
Senin
itu Roy mendatangi rumah Riry dan ingin menjenguk Riry, sekalian dia berpamitan
akan pergi keluar negeri untuk melanjutkan studinya dalam meraih mimpinya tuk menjadi seorang businessman
sukses untuk meneruskan usaha keluarganya.
“Riry,
maafin mas Roy ya,,bukan maksud mas Roy tuk menyakiti Riry, tapi mas ingin
mengajarkan Riry untuk hidup lebih mandiri, gak mudah mengeluh, gak mudah patah
semangat, dan Riry harus bisa meraih cita – cita Riry untuk menjadi penulis
terkenal, dan perlu Riry tahu kenapa selama ini mas gak pernah bilang kalau mas
Roy sayang sama Riry, hal itu mas lakukan karena mas Roy gak ingin mengucapkan
kata - kata CINTA kesana – kemari. Mas Roy ingin mengucapkan kata Cinta itu kelak
hanya pada istri mas Roy seorang, dan mas harap itu adalah RIRY MUSTIKA
RAMADANi yang sekarang berada dihadapan mas.” Kata Roy penuh kasih sayang.
Mendengar
ucapan itu,air mata Riry menetes seketika karena terharu dengan kata – kata
yang diucapkan Roy barusan, Riry menyesal, ternyata kecurigaannya selama ini
salah. Riry tak menyangka mas Roy melakukan cara yang begitu manis untuk
mengungkapkan rasa sayangnya. Kemudian Roy kembali mengatakan bahwa dia akan
pergi melanjutkan studinya ke China selama dua tahun, dan dia berharap Riry
akan setia menunggunya sampai dia datang.
“Riry,,
mas Roy akan pergi ke China untuk melanjutkan S2 di sana, mas harap Riry akan
sabar menunggu mas disini, di saat itulah mas Roy akan membuat Riry jadi Ratu
sehidup semati buat mas Roy, Riry bersedia?” tanya Roy penuh harap...
“Iya
mas,,, Riry akan sabaar menunggu mas Roy kembali” jawab Riry dengan senyum
manisnya.
Setelah
salam perpisahan itu Roy telah pergi ke negeri China, Riry dengan
kesendiriannya tetap semangat dan setia menunggu Roy, di selang waktu yang
singkat itu akhirnya Riry lulus kuliah dengan gelar sarjana sastra serta menjadi
sosok penulis terkenal di negeri ini, kehidupannya pun telah berubah, Riry jadi
sosok yang di banggakan bagi semuanya, keadaan kedua orangtuanya telah pulih
kembali, dan kehidupan ekonominya yang jauh lebih baik dari sebelumnya, serta
dengan sikapnya yang mulai dewasa telah
menjadi motivator buat banyak orang. Riry sudah punya club belajar menulis di
berbagai daerah di Indonesia. Riry yang sekarang bukan Riry yang dulu. Riry
yang tak cengeng, manja apalagi mengeluh. Tapi, Riry sekarang adalah Riry yang
menjadi perempuan hebat dan penuh perjuangan, hal ini tak luput dari semangat
dari orang – orang yang menyayanginya. Sambil tersenyum sendiri dan mengingat –
ingat sebuah kalimat yang tak pernah Riry lupa di benaknya, itulah kata – kat
mas Roy, sudah tak terasa usianya sekarang telah menginjak dua puluh dua tahun.
Waw... “Aku cengeng, manja,
cemburu dan aku gadis yang suka mengeluh,!!! Terimakasih mas Roy...” Kata Riry
dengan senyuman manisnya.
“Sama – sama sayang...” sahut
laki – laki dari balik pintu
Ternyata,
laki – laki itu adalah Roy, tak terasa sudah dua tahun lamanya mereka berpisah,
Roy telah berubah menjadi pengusaha muda yang sukses dan namanya pun telah
tercantum di media cetak maupun massa dan pertemuan itu yang telah di nanti –
nanti keduanya. Roy pun telah mengetahui bahwa Riry telah terkenal sebagai
Penulis besar yang terkenal ke mancanegara karya – karyanya. Dengan posisi
berlutut dan menekukkan kakinya dan membawa sebuah cincin permata yang indah
yang di saksikan kedua orangtua Roy dan Riry, Roy berkata :
“Riry..I love You...Will you
marry me?” kata Roy dengan penuh harapan
“Yes..of Course” kata Riry
sambil meneteskan airmata harunya.
Tak
semua kata – kata pedas akan menyakitkan kita, tapi kadangkala kata - kata itu
bisa membuat kita terpacu untuk menjadi insan yang lebih baik. Roda memang
berputar, ada kalanya kita di bawah, dan ada kalanya kita diatas, semua
tergantung bagaimana kita berusaha untuk menjadikannya lebih baik dan
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain..
The End... ♪…KIKi Malika Primadani
Langganan:
Postingan (Atom)